
Selimut beton dapat diartikan bagian luar yang melindungi tulangan baja pada struktur bangunan. Fungsi selimut beton adalah sebagai pelindung bagian dalamnya yakni tulangan tersebut agar tidak terserang korosi.
Tulangan yang tidak terlindung dengan baik dengan selimut beton akan sangat mudah sekali terserang korosi.
Tebal selimut beton bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan. Selimut beton secara umum butuh minimal 20 mm jarak terluar beton sampai bertemu tulangan.
Tebal tersebut yang terdapat pada struktur terlindung dari cuaca seperti pelat, balok kolom interior. Umumnya dalam menentukan tebal selimut beton perlu mempertimbangkan beberapa aspek.
Seperti kondisi geografis, jika bangunan dekat dengan pantai apalagi struktur pada eksterior rumah maka ketebalan harus ditambah.
Namun pada dasarnya, setiap bagian teknik pembangunan telah ada standarnya.
Seperti halnya ketentuan mengenai perencanaan beton bertulang biasa maupun beton prategang dalam SNI 2847:2013 pasal 10.3. Didasarkan pada konsep regangan yang terjadi pada penampang beton dan tulangan baja.
Secara umum ada 3 (tiga) macam jenis penampang yang dapat didefinisikan :
- Kondisi regangan seimbang (balanced strain condition)
- Penampang dominasi tekan (compression controlled section)
- Penampang dominan tarik (tension controlled section)
Penampang lain yang berada di antara penampang dominan tekan dan dominan tarik, yang berada pada daerah transisi.
Di samping itu ditambahkan pula bahwa regangan tarik pada kuat nominal di daerah transisi tidak boleh kurang dari 0,004 untuk setiap komponen struktur lentur tanpa beban aksial, ataupun bila ada beban aksial tidak melebihi 0,10-f/c-Ag (Dengan Ag adalah luas gross penampang beton.)
Untuk beton bertulang, tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk tulangan harus memenuhi ketentuan standar nasional Indonesia (SNl).
Perihal ketebalan selimut beton ada pada SNI 2847 2013 butir 7.7.1. Angka dalam Tebal selimut minimum (mm).
Beton yang dicor langsung dI atas tanah dan selalu berhubungan dengan tanah 75 | 75 |
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca: Batang D 19 hingga D 56………………………………………………………….. Batang D 16, jaring kawat polos P16 atau kawat ulir D16 dan yang lebih kecil …………………………………………………………………………….. | 50 40 |
Beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau beton tidak langsung berhubungan dengan tanah: Pelat dinding dan plat berusuk Batang 044 dan 0-56 ………………………………………………………………. Batang D 36 dan yang Iebih keciI ………………………………………………… Balok kolom’ Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral ………………………… WW Batang D-19 dan yang lebih besar ………………………………………………. Batang D 16, jaring kawat polos P16 atau ulir D16 dan yang Iebih kecil | . 40 20 40 20 15 |
Memastikan ketebalan selimut beton penting untuk menjamin kualitas bangunan agar lebih awet dan kokoh.
Dalam perhitungan selimut beton harus diukur dari permukaan beton ke permukaan terluar baja.
Proses pengecoran berpengaruh pada kualitas selimut beton.
Sering kali dijumpai struktur beton yang tulangannya terekspose karena proses pengecoran yang kurang baik sehingga selimut beton tidak memenuhi syarat minimum.
Kadang kala juga disebabkan pemotongan tulangan yang tidak sesuai.
Akibat dari selimut beton terlalu tipis atau kurang rapat, bahan-bahan kimia seperti alkali dan asam akan cepat masuk ke dalam beton dan menyerang tulangan.
Akibatnya tulangan menjadi berkarat. Tulangan yang berkarat mempunyai volume yang lebih besar daripada volume tulangan semula.
Sehingga memacu keretakan pada beton dan lebih jauh pada kerapuhan struktur lainnya.
Informasi Produk & Layanan
Telpon kami untuk mendapatkan informasi produk serta layanan dari Indonusa !