Bekisting adalah suatu struktur temporary yang digunakan dalam konstruksi beton untuk membentuk dan mendukung beton yang sedang dicor sehingga memperoleh bentuk dan kekuatan yang diinginkan. Bekisting berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk menahan beton yang masih cair sebelum beton tersebut mengeras dan mencapai kekuatan yang cukup untuk dapat berdiri sendiri.
Pada umumnya, bekisting terdiri dari rangka penyangga yang terbuat dari bahan seperti kayu, logam, atau bahan lain yang kuat dan tahan terhadap tekanan beton. Rangka penyangga ini akan membentuk kontur dan dimensi yang diinginkan untuk beton yang akan dicor. Bekisting juga dilengkapi dengan panel atau pelat yang berfungsi sebagai dinding penahan beton di sisi-sisi yang terbuka.
Baca Juga : cara pemasangan kanstin
Fungsi dan Manfaat Beksting
Fungsi dan Manfaat Bekisting dianataranya :
1. Membentuk beton
Bekisting memberikan kontur dan dimensi yang diinginkan untuk beton yang akan dicor. Dengan menggunakan bekisting yang tepat, struktur beton dapat dibentuk sesuai dengan desain yang direncanakan.
2. Menahan tekanan beton
Bekisting harus mampu menahan tekanan dan beban yang dihasilkan oleh beton yang dicor. Dengan memberikan dukungan yang kuat, bekisting membantu mencegah deformasi dan perubahan bentuk yang tidak diinginkan pada beton.
3. Meningkatkan kualitas hasil konstruksi
Dengan menggunakan bekisting yang presisi dan tepat, hasil konstruksi beton dapat memiliki kualitas yang lebih tinggi. Bekisting yang baik dapat menghasilkan permukaan beton yang rata, bebas dari cacat, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4. Efisiensi konstruksi
Bekisting yang dirancang dan dipasang dengan baik dapat meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi. Bekisting yang mudah dipasang dan dibongkar memungkinkan proyek dapat berjalan lebih cepat dan lebih efisien.
5. Keselamatan konstruksi
Bekisting yang kokoh dan stabil merupakan faktor penting dalam menjaga keselamatan pekerja konstruksi. Bekisting yang aman dan kuat dapat mengurangi risiko kecelakaan dan kegagalan struktural selama proses konstruksi.
Jenis-Jenis Bekisting
1.Bekisting kayu
Bekisting kayu adalah jenis bekisting yang umum digunakan. Kayu yang kuat dan tahan air, seperti kayu lapis atau plywood, digunakan untuk membuat panel bekisting yang mudah dipasang dan dibongkar.
2. Bekisting logam
Bekisting logam terbuat dari bahan seperti baja atau aluminium. Bekisting logam lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan bekisting kayu. Mereka juga dapat digunakan kembali dalam proyek berulang.
3. Bekisting polimer
Bekisting polimer terbuat dari bahan plastik atau serat yang kuat. Mereka ringan, mudah dipasang, dan tahan terhadap korosi. Bekisting polimer juga dapat digunakan kembali dan ramah lingkungan.
4. Bekisting gabungan
Ada juga jenis bekisting yang menggunakan kombinasi material seperti kayu dan logam, atau polimer dan logam. Kombinasi material ini menggabungkan kekuatan dan keuntungan dari masing-masing jenis material.
Peroses Pemasangan Bekisting
Proses pemasangan bekisting melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti dengan hati-hati. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam pemasangan bekisting:
1. Perencanaan dan persiapan
• Menyiapkan desain dan perhitungan yang tepat sesuai dengan rencana konstruksi.
• Mengidentifikasi jenis bekisting yang akan digunakan (misalnya bekisting kayu, bekisting logam, atau bekisting polimer) dan memastikan ketersediaan bahan yang diperlukan.
• Menyiapkan alat dan peralatan yang diperlukan, seperti palu, paku, obeng, penjepit, dan alat pengukur.
2. Pemasangan kerangka penyangga
• Menempatkan kerangka penyangga di lokasi yang tepat sesuai dengan desain yang telah ditentukan.
• Memastikan bahwa kerangka penyangga terpasang dengan kokoh dan stabil, dengan menggunakan paku atau penjepit untuk mengamankannya ke lantai atau struktur yang ada.
3. Pemasangan panel bekisting
• Memasang panel bekisting di sekeliling kerangka penyangga.
• Mengamankan panel dengan menggunakan klem, paku, atau sekrup sesuai dengan instruksi produsen.
• Memastikan bahwa panel terpasang secara rata dan rapat, membentuk dinding penahan yang solid untuk beton.
4. Penyesuaian dan perapian
• Memeriksa keakuratan posisi dan level bekisting dengan menggunakan alat pengukur.
• Menyesuaikan dan merapikan bekisting jika diperlukan untuk memastikan bahwa kontur dan dimensi yang diinginkan tercapai.
5. Penguatan bekisting (opsional)
• Jika diperlukan, bekisting dapat diperkuat dengan menggunakan balok penyangga tambahan atau sistem penahan tambahan untuk menanggung tekanan beton yang lebih besar.
Setelah bekisting terpasang, proses cor beton dapat dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dalam metode konstruksi yang direncanakan. Penting untuk memastikan bahwa bekisting dipasang dengan benar dan kuat agar mampu menahan tekanan beton yang akan dicor. Setelah beton mengeras, bekisting dapat dibongkar dengan hati-hati agar beton tetap dalam bentuk dan kekuatan yang diinginkan.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bekisting
Memilih bekisting yang sesuai dengan persyaratan konstruksi merupakan langkah penting untuk mencapai hasil yang baik dan efisien dalam proyek konstruksi. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bekisting yang tepat:
1. Tipe konstruksi
Pertama, tentukan jenis konstruksi yang akan dilakukan. Apakah itu konstruksi dinding, lantai, kolom, atau struktur khusus lainnya? Setiap jenis konstruksi mungkin memerlukan jenis bekisting yang berbeda. Misalnya, bekisting untuk lantai mungkin membutuhkan kemampuan tahan terhadap beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan bekisting untuk dinding.
2. Tipe beton
Pertimbangkan karakteristik beton yang akan digunakan, termasuk kepadatan, kekuatan, dan waktu pengerasan. Beberapa jenis bekisting mungkin lebih cocok untuk beton tertentu. Misalnya, jika beton memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, bekisting yang tahan terhadap kelembaban dan kerusakan akibat air mungkin lebih disarankan.
3. Lingkungan konstruksi
Pertimbangkan lingkungan konstruksi di mana bekisting akan digunakan. Apakah itu lingkungan dalam ruangan atau luar ruangan? Jika dalam ruangan, apakah ada persyaratan khusus seperti kebersihan atau tata suara? Jika luar ruangan, apakah bekisting harus tahan terhadap cuaca ekstrem atau paparan sinar matahari yang berkepanjangan? Faktor-faktor ini akan mempengaruhi pilihan material bekisting.
4. Durasi proyek
Perhatikan durasi proyek konstruksi. Jika proyek membutuhkan waktu yang lama, memilih bekisting yang dapat digunakan kembali akan menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan efisien. Bekisting yang dapat dengan mudah dipasang dan dibongkar juga dapat menghemat waktu dalam proyek jangka pendek.
5. Anggaran
Tentukan anggaran yang tersedia untuk bekisting. Harga bekisting bervariasi tergantung pada jenis material, kualitas, dan ukuran. Penting untuk menentukan anggaran yang sesuai dan mencari bekisting yang memberikan kualitas yang baik dengan harga yang terjangkau.
6. Konsultasikan dengan ahli
Jika Anda memiliki keraguan atau kesulitan dalam memilih bekisting yang tepat, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli konstruksi atau insinyur yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai berdasarkan persyaratan proyek dan membantu dalam memilih bekisting yang tepat.
Lihat Disini : pengertian uji mutu beton
Berdasarkan pembahsan tentang bekisting semoga saja bermanfaat dan memudahkan anda mengenal bekisting,
INDONUSA CONBLOCK – Distributor U-Ditch, Konblok, Buis Beton, Kanstin Taman, Pagar Panel Beton
Informasi Produk & Layanan
Chat via WhatsApp dengan Tim Sales Indonusa sekarang juga!