3 Jenis Aspal di Indonesia Dan Kegunaannya

Jenis Aspal Dan Kegunaannya.– Kita tentu tidak asing lagi mendengar kata aspal, dimana sering terlihat di berbagai jalan raya kita lewati atau di lingkungan sekitar kita.

Aspal memang salah satu material yang sering digunakan dalam proyek konstruksi jalan, selain beton atau paving block.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih lanjut mengenai definisi aspal dan apa saja jenis aspal yang ada.

Definisi Aspal

Pada dasarnya, aspal adalah senyawa hidrokarbon dengan senyawa sulfur, oksigen, dan klor di dalamnya yang terbuat dan dikelola dari minyak bumi.

Saat melihatnya di jalan raya kita mungkin mengira aspal adalah benda padat, padahal sebenarnya aspal merupakan cairan yang sangat kental.

Meski begitu, aspal bersifat agak padat yang dapat mencair ketika dipanaskan dan membeku ketika suhu menurun.

Aspal seringkali digunakan sebagai bahan pengikat dan pelapis permukaan tanah, dengan campuran senyawa lainnya seperti mineral dan bitumen.

Pada penerapannya dalam konstruksi jalan, aspal digunakan untuk mengikat batuan dan komponen lainnya agar tidak lepas dari permukaan jalan raya.

Selain sebagai pengikat, aspal juga digunakan untuk mengeraskan permukaan jalan raya agar dapat dilalui dengan baik oleh kendaraan.

Jenis-Jenis Aspal

Fungsi dan kegunaan aspalSetelah mengetahui mengenai definisi aspal dan bagaimana penerapannya pada proses konstruksi, selanjutnya kita perlu memahami apa saja jenis aspal yang ada di Indonesia.

Secara garis besar, jenis-jenis aspal terbagi menjadi tiga yaitu aspal alam, aspal buatan, dan aspal modifikasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis aspal tersebut:

1. Aspal Alam

Sesuai dengan namanya, jenis aspal yang satu ini adalah aspal yang terbentuk dari proses alam dan bisa didapat dari gunung aspal atau danau.

Di Indonesia sendiri, aspal alam terbesar berasal dari Pulau Buton dengan gunung-gunung aspalnya sehingga disebut dengan asbuton.

Sedangkan untuk aspal danau banyak ditemui pada danau di Trinidad dan Venezuella dengan campuran mineral, bitumen, dan bahan organik lain di dalamnya.

2. Aspal Buatan

Jenis aspal yang kedua adalah aspal buatan atau aspal destilasi, karena aspal ini dibuat dari proses pengolahan dan penyulingan minyak bumi yang disebut destilasi.

Destilasi sendiri merupakan proses penyulingan yang memisahkan minyak bumi dengan fraksi di dalamnya dengan menaikkan temperatur minyak bumi tersebut.

Secara garis besar aspal buatan ini terbagi menjadi tiga, yaitu aspal keras, aspal cair, dan aspal emulsi.

Aspal keras merupakan residu dari hasil penyulingan minyak bumi dan fraksi di dalamnya, dimana aspal ini juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan AC.

Aspal keras dapat dilarutkan dengan bahan pelarut yang berbasis minyak untuk menghasilkan aspal cair, jenis aspal buatan yang kedua.

Sedangkan aspal emulsi dibuat dari pemisahan partikel aspal keras melalui proses emulsi hingga menghasilkan partikel yang sangat kecil namun memiliki kemampuan mengikat dengan cepat.

3. Aspal Modifikasi

Jenis aspal yang terakhir adalah aspal modifikasi, yaitu aspal yang terbentuk dari campuran aspal buatan khususnya aspal keras dengan bahan tambahan tertentu.

Biasanya bahan yang digunakan sebagai campuran adalah jenis bahan polymer, antara lain polymer elastomer dan polymer plastomer.

Bahan polymer elastomer berfungsi untuk meningkatkan elastisitas aspal, sedangkan polymer plastomer berfungsi meningkatkan sifat fisik pada aspal tersebut.

Demikianlah pembahasan mengenai aspal dalam dunia konstruksi, mulai dari definisi aspal hingga jenis-jenis aspal itu sendiri.

Meskipun ada beberapa material lain yang dapat digunakan, aspal tetap menjadi salah satu pilihan utama dalam konstruksi jalan raya.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!

Informasi Produk & Layanan

Telpon kami untuk mendapatkan informasi produk serta layanan dari Indonusa !

Informasi Produk & Layanan

Telpon kami untuk mendapatkan informasi produk serta layanan dari Indonusa !

Digiprove sealCopyright secured by Digiprove