Cara Uji Kuat Tekan Beton Silinder Dan Kubus

sebelum mengetahui cara  Uji Kuat Tekan Beton Silinder Dan Kubus mari kita simak penjelasan tentang Beton Silinder Dan Beton Kubus.

Beton silinder dan beton kubus adalah dua bentuk umum yang digunakan dalam pengujian dan evaluasi kekuatan beton. Kedua bentuk ini memiliki perbedaan dalam hal bentuk dan metode pengujian yang digunakan.

Beton silinder
Beton silinder umumnya memiliki bentuk silinder dengan diameter yang konsisten di seluruh panjangnya. Beton silinder ini biasanya digunakan untuk menguji kekuatan tekan beton yang sudah tercetak dan dianggap mewakili kondisi beton di dalam struktur yang sebenarnya. Proses pembuatan beton silinder melibatkan pengisian beton ke dalam cetakan silinder dan kemudian proses perawatan dan pemeliharaan yang sesuai. Setelah periode perawatan tertentu, beton silinder akan diuji menggunakan mesin uji tekan yang mampu memberikan beban secara perlahan hingga beton pecah. Hasil uji ini akan memberikan informasi tentang kekuatan tekan beton dalam satuan megapascal (MPa).

Beton kubus
Beton kubus memiliki bentuk kotak dengan sisi yang sama panjangnya. Beton kubus biasanya digunakan dalam pengujian laboratorium untuk memperoleh informasi tentang kekuatan awal beton. Proses pembuatan beton kubus melibatkan pengisian beton ke dalam cetakan kubus yang tepat dan kemudian proses perawatan dan pemeliharaan yang sesuai. Setelah periode perawatan tertentu, beton kubus akan diuji menggunakan mesin uji tekan yang mampu memberikan beban secara perlahan hingga beton pecah. Hasil uji ini juga akan memberikan informasi tentang kekuatan tekan beton dalam satuan megapascal (MPa).

Cara Uji kuat tekan beton silinder dan kubus

Uji kuat tekan beton silinder dan kubus adalah prosedur standar yang dilakukan untuk mengevaluasi kekuatan beton. 

Berikut adalah cara uji kuat tekan beton silinder dan kubus:

1. Persiapan Sampel

a. Beton Silinder Cetak silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm menggunakan cetakan beton.
b. Kubus Beton Cetak kubus beton dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm menggunakan cetakan beton.

2. Penyimpanan Sampel
a. Setelah dicetak, tutup sampel beton dengan kain basah atau plastik untuk mencegah kehilangan kelembaban.
b. Simpan sampel beton di tempat yang lembab dan terhindar dari pengeringan cepat selama periode pengerasan, biasanya selama 24 jam.

3. Persiapan Uji
a. Pastikan sampel beton telah mencapai umur pengujian yang ditentukan dalam spesifikasi (biasanya 7 atau 28 hari).
b. Bersihkan permukaan sampel dari kotoran atau kontaminan.
c. Letakkan sampel di antara pelat uji di mesin uji kuat tekan.

4. Uji Kuat Tekan
a. Terapkan beban secara perlahan dan seragam pada sampel beton hingga terjadi kegagalan (patah).
b. Catat beban yang diterapkan pada saat sampel beton mengalami kegagalan.
c. Uji setidaknya tiga sampel untuk mendapatkan hasil yang representatif.

5. Perhitungan Hasil
a. Hitung kuat tekan rata-rata dari hasil uji. Kuat tekan dihitung dengan membagi beban patah dengan luas penampang masing-masing sampel.
b. Biasanya, hasil dinyatakan dalam satuan tekanan, seperti megapascal (MPa).

Uji kuat tekan beton silinder dan kubus memberikan informasi tentang kekuatan beton yang digunakan dalam struktur. Metode pengujian ini membantu memastikan bahwa beton memenuhi persyaratan kekuatan yang dibutuhkan untuk aplikasi konstruksi yang aman dan tahan lama.

Perbedaan Spesifikasi Beton Silinder Dan Kubus

Beton silinder dan kubus adalah dua bentuk sampel yang umum digunakan dalam pengujian kekuatan beton. Ada perbedaan dalam spesifikasi teknis antara beton silinder dan kubus, terutama dalam hal ukuran dan penggunaan. Berikut adalah perbedaan spesifikasi antara beton silinder dan kubus:

1.    Ukuran
•    Beton Silinder: Silinder beton umumnya memiliki diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Namun, dalam beberapa kasus, ukuran yang berbeda seperti diameter 10 cm dan tinggi 20 cm juga dapat digunakan.
•    Kubus Beton: Kubus beton memiliki dimensi yang sama di semua sisinya, yaitu 15 cm x 15 cm x 15 cm. Ukuran ini adalah yang paling umum digunakan untuk pengujian beton.

2.    Pemilihan Sampel
•    Beton Silinder: Silinder beton digunakan untuk memperoleh informasi tentang kekuatan beton pada umur yang lebih lanjut (biasanya 28 hari). Ini memungkinkan pemantauan perkembangan kekuatan beton seiring waktu.
•    Kubus Beton: Kubus beton umumnya digunakan untuk menguji kekuatan beton pada umur yang lebih awal (biasanya 7 atau 28 hari). Pengujian pada umur yang lebih dini memberikan gambaran awal tentang kekuatan beton.

3.    Penggunaan
•    Beton Silinder: Silinder beton sering digunakan untuk pengujian laboratorium atau dalam pengawasan mutu beton dalam proyek konstruksi.
•    Kubus Beton: Kubus beton digunakan secara luas dalam pengujian kekuatan beton di lapangan untuk memastikan kualitas beton yang digunakan dalam struktur.

Perbedaan spesifikasi ini terutama berkaitan dengan tujuan pengujian dan penggunaan masing-masing sampel. Meskipun demikian, baik beton silinder maupun kubus beton memberikan informasi yang penting tentang kekuatan beton yang digunakan dalam proyek konstruksi.


Jenis - Jenis Beton Silinder Dan Kubus

Jenis-jenis Beton Kubus:

1.    Beton Kubus Normal

Ini adalah beton standar yang digunakan secara luas dalam konstruksi. Terdiri dari campuran semen, air, agregat kasar, dan agregat halus dalam proporsi yang ditentukan.

2.    Beton Kubus Tahan Api

Beton ini dirancang untuk memberikan ketahanan terhadap suhu tinggi dan api. Biasanya mengandung bahan tambahan yang tahan api, seperti bahan refraktori, yang memberikan sifat tahan api pada beton.

3.    Beton Kubus Berpori

 Beton berpori memiliki struktur pori-pori yang terbuka atau tertutup yang memungkinkan penyerapan dan perembesan air lebih baik. Hal ini berguna dalam situasi di mana perembesan air harus dikendalikan atau sirkulasi udara yang baik diperlukan, seperti dalam konstruksi dinding pembatas atau konstruksi yang terkena air.
Perlu dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh jenis beton silinder dan beton kubus yang umum digunakan. Ada berbagai formulasi dan jenis beton lainnya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam berbagai aplikasi konstruksi.

jenis jenis beton silinder:

1.Beton Biasa

Beton biasa adalah jenis beton yang terbuat dari campuran semen, air, agregat kasar, dan agregat halus. Ini adalah jenis beton paling umum yang digunakan dalam berbagai aplikasi konstruksi.

2. Beton Bertulang

Beton bertulang adalah beton yang diperkuat dengan penambahan baja tulangan. Baja tulangan dimasukkan ke dalam cetakan sebelum beton dicurahkan, memberikan kekuatan tambahan dan meningkatkan daya tahan beton terhadap tekanan dan gaya tarik.

3. Beton Pracetak

Beton pracetak adalah beton yang diproduksi di pabrik atau lokasi lainnya dan kemudian dikirim ke lokasi konstruksi. Ini telah dicetak sebelumnya dalam bentuk panel, balok, atau elemen struktural lainnya. Beton pracetak umumnya memiliki kualitas yang lebih tinggi karena dapat dikendalikan dengan lebih baik selama proses produksi.

Begitulah pengertian singkat mengenai beton silinder dan beton kubus semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian, tentu Anda sudah memiliki bayangan tentang jenis bahan apa yang akan digunakan sesuai kebutuhan anda,

INDONUSA CONBLOCKDistributor U-Ditch, Konblok, Buis Beton, Kanstin Taman, Pagar Panel Beton  

Informasi Produk & Layanan

Chat via WhatsApp dengan Tim Sales Indonusa sekarang juga!